hanya pena yang setia menuntunmu pulang ke kota kertasku,Ningtyastempat huruf-huruf rindu sering tersesat, dan aku menyusunnya diam-diam menjadi rumah-rumah sajak berdinding jarak dan jejak.lelapkanlah gigilmu didalamnya! sementara kunyalakan perapian untukmu dari qolbi yang terbaka

Your Comment Comment Head Icon

Login