Kalau mati, dengan berani. Kalau hidup, dengan berani. Kalau keberanian tidak ada, itulah sebabnya bangsa asing bisa jajah kita.
Kalau mati, dengan berani. Kalau hidup, dengan berani. Kalau keberanian tidak ada, itulah sebabnya bangsa asing bisa jajah kita.
Jadi, sudah di tujuan pertama mereka dikurung dan dijaga. Itu tak lain artinya daripada hilangnya sekian banyak kebebasan mereka.
Suamiku tidak takut padaku sebagai wanita, dia tetap takut padaku sebagai brahmani, karena Dedes tahu apa yang suaminya tidak tahu.
Suatu rahasia yang tak dapat aku pecahkan. Mereka tetap bertempur, bukan hanya melawan Kompeni, juga melawan kehancurannya sendiri.
Kakau mati dengan berani; kalau hidup dengan berani. Kalau keberanian tidak ada itulah sebabnya setiap bangsa asing bisa jajah kita.
Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di masyarakat dan dari sejarah - Pramoedya Ananta Toer.
Aku juga punya tahan air. Jelek-jelek tanah airku sendiri, bumi dan manusia yang menghidupi aku selama ini. Cuma binatang ikut Belanda!
Orang Jawa sujud berbakti kepada yang lebih tua, lebih berkuasa, satu jalan pada penghujung keluhuran. Orang harus berani mengalah, Gus.
Tak ada brahmana angkuh, mereka hanya lebih mengerti, lebih tahu dari pada orang yang menganggap pengetahuan dan ilmu sebagai keangkuhan.
Pribumi Hindia sangat sederhana. Takkan ada perang yang bakal mereka menangkan. Apa arti parang dan tombak di hadapan senapan dan meriam?
Ketidakmampuan itu berasal dari diri semua yang memerintah, Dedes, ketidakmampuan mengerti kawulanya sendiri, kebutuhannya, kepentingannya.
Para dewa mengejawantahkan diri pada dunia melalui syaktinya, ketidakbijaksanaan manusia mengejawantahkan diri dalam kerusuhan lingkungannya.
Perbudakan tidak aku benarkan. Siapapun tidak dibenarkan untuk menjadikan saudaranya sendiri budak dan bukan saudaranya sendiri menjadi budak.
Satu-satunya bukti pembesar Jawa tidak berniat punya harem hanya dengan beristri orang Eropa, Totok atau Indo. Dengannya ia tak bakal bermadu.
Ada yang membunuh. Ada yang dibunuh. Ada peraturan. Ada undang-undang. Ada pembesar, polisi, dan militer. Hanya satu yang tidak ada: keadilan.