Dikota paling rindu itu,Ningtyasmalam senantiasa menjatuhkan pejammu di mataku, mencuriku diam-diam dari mimpi, kemudian menidurkanku diatas bantalan lembut hati.kau perempuanku, jangan tutup pejammu aku takut pada bangun, yang kan membuatmu jatuh kedalam selaput rapuh kabut pagi

penalah yang akan menuntunmu menjadi pengembara dilautan aksara, yg kubentang dari darah jemari-jemari hati yang terlukadi depanmu kusediakan dermaga dari pasir putih kata-katatempat kau bisa mengenangku lewat senja yangg telah kuwarna dg warna sepasang mataku : warna merah kerinduan

hanya pena yang setia menuntunmu pulang ke kota kertasku,Ningtyastempat huruf-huruf rindu sering tersesat, dan aku menyusunnya diam-diam menjadi rumah-rumah sajak berdinding jarak dan jejak.lelapkanlah gigilmu didalamnya! sementara kunyalakan perapian untukmu dari qolbi yang terbaka

Sekarang, aku belajar satu hal; aku tidak perlu pergi jauh-jauh untuk menemukan apa yang aku cari. Karena orang yang kucari selama ini sudah berdiri setia di sampingku, menanti kepastian, tapi aku sempat tidak menyadarinya. Aku menyayangimu, dan perasaan ini jauh lebih kuat dari cinta.

yang terbaik dari mencintai adalah diinginkan. kemudian yang terindah adalah dirindukan.semuanya menggunakan kata kerja 'di', jadi pasti dilakukan dengan sengaja, dilakukan dengan kesadaran penuh dan sungguh-sungguh.seperti dirimu yang kucintai dengan kesengajaan...indah bukan?

Jangan percaya terhadap cinta, karena itu akan menjajah hidup kamu! begitu kata Roy. Seorang petualang jiwanya tidak bisa dimiliki, karena dia butuh inspirasi. Kalau jiwanya sudah diikat, berarti dia akan beku dan mati. Baginya, cinta bukan berarti harus menjadi jangkar dalam hidupnya.

indu adalah mahkota kebesaran yg kukenakan, berharap kamu dapat mengenaliku dari kejauhan.padamu, apa yg kusebut sebagai cinta tak lebih tegar dari setetes embun yg berhastrat meretaki bebatuan, tak lebih khusyuk dari do'a-do'a yg kuisyaratkan dalam munajat-munajat hening pengharapan

Ketika kita bertemu orang yang tepat untuk dicintai, Ketika kita berada di tempat pada saat yang tepat, Itulah kesempatan. Ketika kita bertemu dengan seseorang yang membuatmu tertarik, Itu bukan pilihan, itu kesempatan. Bertemu dalam suatu peristiwa bukanlah pilihan, Itupun adalah kesempatan.

Sesungguhnya cinta, seni dan imaginasi bukanlah kerjaya orang kaya. Orang kaya mengubah cinta menjadi wang, mengubah seni menjadi wang, mengubah imaginasi menjadi wang. Orang kaya hanya menikmati satu kerjaya sahaja iaitu: menjadi orang kaya. Cinta, seni dan imaginasi ialah kerjaya orang miskin!

Jannaah, dan Jahannam perbedzaannya antara langit dan bumi, begitu juga cinta dan murka; hidup dan mati, iblis dan manusia; Insaanul Kamiil dan Illaahi; Dia dan dunia, keni'matan dan kebas kaku; Nur, dan nokhta; Dzahir dan Bathin; mengenali diri empunya Diri, dan ilm' jasaad, Nafas & Usul Azali

Salah satu hal ajaib mengenai kehidupan.Saat muridnya siap, sang guru muncul.Saat pertanyaan diajukan, jawabannya datang.Saat kita benar-benar siap menerima, apa yang kita butuhkan akan tersedia.Ketika penduduk Venus siap menerima, orang-orang Mars siap memberi." (dikutip dari buku: Pria dari Mars, Wanita dari Venus)

Aku menjemputmu! Bis tingkat menderu, polusi membasahi Jakarta. Siapa mengusik pagi dengan siulan menyayat itu? “Klaus Meine, Scorpion,” katamu. Wind of Change berkumandang. Menyusuri Taman Gorky, tembok Berlin telah runtuh, katanya. Kau tahu beton itu telah rapuh sejak orang menyeberanginya demi cinta. Seperti kita.

SEMENTRA KITA SALING BERBISIKSementara kita saling berbisikUntuk lebih lama tinggalPada debu, cinta yang tinggal berupaBunga kertas dan lintasan angka-anglaKetika kita saling berbisikDi luar semakin sengit malam hariMemadamkan bekas-bekas telapak kaki, menyekap sisa-sisa unggun apiSebelum fajar. Ada yang masih bersikeras abadi.(1966)

Kenapa selama ini orang praktis terlupa akan burung gereja, daun asam, harum tanah: benda-benda nyata yang, meskipun sepele, memberi getar pada hidup dengan tanpa cincong? Tidakkah itu juga sederet rahmat, sebuah bahan yang sah untuk percakapan, untuk pemikiran, untuk puisi—seperti kenyatan tentang cinta dan mati?(Caping 2, h. 72)

jangan gantungkan harapan pada ranting hati manusiaia terlalu rapuh, seringkali manusia terjatuh dan kecewagantungkanlah rasa cinta itu pada Sang pemilik pohon kehidupankalau Allah berkehendak dia layak untuk mu, Allah akan menyatukan dari jalan yang tak pernah kita sangka-sangkaAllah akan mempertemukan meski dalam celah sesempit apapun